PCE Tidak Buat Perubahan Apa Pun pada Prakiraan The Fed AS
Dolar Amerika Serikat (USD) berada tidak jauh dari level tertinggi dua tahun di 108,55 yang dicapai selama sesi perdagangan Asia-Pasifik. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, memperlebar selisih suku bunga antara AS dan negara lain. Kondisi ini memberikan daya tarik tambahan pada Dolar AS, menjadikannya instrumen investasi yang lebih menguntungkan.
Quadruple Witching dan Volatilitas Pasar
Jumat ini menjadi salah satu hari penting bagi pasar keuangan karena berlangsungnya Quadruple Witching. Fenomena ini terjadi setiap Jumat ketiga di bulan Maret, Juni, September, dan Desember, di mana empat jenis kontrak derivatif—indeks saham berjangka, opsi indeks saham, opsi saham, dan kontrak berjangka saham tunggal—berakhir secara bersamaan. Situasi ini memicu peningkatan volume perdagangan yang signifikan, sering kali diiringi dengan volatilitas tinggi pada aset-aset utama.
Para pedagang memiliki kesempatan terakhir untuk memindahkan atau menyesuaikan posisi mereka sebelum kontrak-kontrak tersebut berakhir, menjadikan hari ini sangat dinamis bagi pasar global.
Data Ekonomi AS: PCE Tidak Lagi Jadi Penggerak Utama
Departemen Perdagangan AS merilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) untuk November. Data menunjukkan kenaikan PCE tahunan sebesar 2,4%, sedikit di bawah prakiraan 2,5%. Pengukur inti PCE tahunan tetap stabil di 2,8%, juga lebih rendah dari ekspektasi.
Meskipun data ini memberikan indikasi disinflasi, dampaknya terhadap sikap Federal Reserve tampaknya terbatas. Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa penurunan suku bunga mungkin tidak terjadi hingga tahun 2025. Jika pasar tenaga kerja melemah lebih lanjut, lebih banyak pelonggaran moneter dapat dipertimbangkan.
Fokus Pasar: Penutupan Pemerintah dan Ancaman Tarif
Selain data ekonomi, perhatian pasar juga tertuju pada perkembangan politik di AS. Penutupan pemerintah masih menjadi ancaman nyata setelah Dewan Perwakilan Rakyat gagal meloloskan rancangan undang-undang sementara. Wakil Presiden terpilih JD Vance dijadwalkan bertemu dengan Freedom Caucus untuk membahas pencairan batas utang yang diusulkan.
Di sisi lain, Presiden terpilih Donald Trump mengalihkan fokusnya ke Eropa, mengancam akan mengenakan tarif jika blok tersebut tidak mengurangi defisit NATO melalui pembelian minyak dan gas dari AS.
Pasar Saham dan Sentimen Konsumen
Ekuitas global menunjukkan performa negatif, dengan Dax Jerman dan Stoxx 50 turun lebih dari 1%. Di AS, Nasdaq berjangka juga mengalami penurunan hampir 1% menjelang pembukaan perdagangan. Sentimen pasar yang lemah mencerminkan tekanan dari volatilitas dan ketidakpastian menjelang akhir tahun.
Data Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan yang dirilis pada Jumat sore diperkirakan tetap stabil di 74, dengan ekspektasi inflasi lima tahun juga tidak berubah di 3,1%.
Outlook Dolar dan Imbal Hasil Obligasi
Indeks Dolar AS (DXY) yang saat ini berada di 108,55 tampaknya akan mengakhiri tahun dengan performa solid. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun sedikit ke 4,50%, setelah mencapai puncak tujuh bulan di 4,59% pada hari Kamis. CME FedWatch menunjukkan peluang besar bahwa suku bunga akan tetap stabil pada pertemuan Federal Reserve berikutnya di Januari 2025, dengan probabilitas 89,3%.
Dengan volatilitas yang dipicu Quadruple Witching dan berbagai rilis data ekonomi serta perkembangan politik, pasar tampaknya akan terus berada dalam dinamika tinggi hingga akhir tahun.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda dalam mempelajari dan mengasah keterampilan trading. Dengan sumber daya pendidikan yang lengkap dan platform pembelajaran yang interaktif, Indtrade membantu Anda meraih kesuksesan dalam dunia perdagangan forex. Bergabunglah sekarang untuk akses langsung ke panduan praktis dan strategi trading yang terbukti efektif.