
Kehancuran Dolar AS: Fakta atau Sekadar Ketakutan?
Belakangan ini, nilai tukar dolar AS mengalami tekanan cukup signifikan. Indeks Dolar AS dilaporkan turun lebih dari 10% secara tahunan hingga akhir Juni 2025. Hal ini memicu kekhawatiran banyak investor terkait potensi hilangnya dominasi global mata uang Amerika Serikat.
Namun, menurut analis dari Wells Fargo, anggapan tentang kehancuran mata uang ini adalah sesuatu yang sangat dibesar-besarkan. Dalam laporan terbarunya, mereka menekankan bahwa dolar masih menjadi poros utama perdagangan dan keuangan global.
Penyebab Melemahnya Dolar Tahun Ini
Wells Fargo mencatat bahwa ketidakpastian kebijakan tarif dan anggaran menjadi pemicu utama turunnya nilai tukar dolar tahun ini. Kondisi ini memicu perubahan besar dalam pasar saham dan obligasi, yang berdampak langsung terhadap mata uang Amerika Serikat.
Meski demikian, bila dibandingkan dengan posisi pada September 2024—saat pasar mulai memperkirakan kemenangan Donald Trump di Pilpres—nilai tukarnya hanya turun sekitar 4%. Artinya, pelemahan ini sebenarnya relatif terkendali.
Agenda Ekonomi Donald Trump Jadi Penopang
Salah satu faktor utama yang diyakini akan mengangkat kembali kepercayaan terhadap mata uang Amerika adalah agenda pertumbuhan ekonomi dari Presiden Donald Trump. Wells Fargo memprediksi pertumbuhan ekonomi AS akan tetap kuat, ditopang oleh:
- Pemangkasan pajak lanjutan
- Deregulasi sektor bisnis
- Dukungan fiskal yang agresif
Meski ada tekanan dari tarif dan kontrol imigrasi yang lebih ketat, efek gabungan dari kebijakan ekonomi tersebut diprediksi mampu memicu pemulihan pertumbuhan yang moderat namun stabil.
Suku Bunga Tetap Tinggi, Greenback Tetap Atraktif
Dengan pertumbuhan ekonomi yang solid, suku bunga AS diperkirakan tetap tinggi dibanding negara lain. Sementara itu, bank sentral seperti ECB dan SNB sudah lebih dulu memangkas suku bunga secara agresif.
Situasi ini menjadikan mata uang Amerika tetap atraktif bagi investor global, terutama di sektor pendapatan tetap.
Jangan Terlalu Cepat Menilai Dolar Akan Tumbang
Wells Fargo juga menyarankan investor untuk tidak terburu-buru mengubah portofolio berdasarkan spekulasi bahwa mata uang ini akan kehilangan status globalnya dalam waktu dekat. Meskipun porsi cadangan dolar di bank sentral global bisa sedikit tergerus, proses pergeseran ini akan berjalan sangat lambat.
Alternatif seperti euro atau yuan juga memiliki kelemahan struktural, yang membuat mereka belum mampu menggantikan posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Kesimpulan: Dolar Masih Bertahan dan Siap Bangkit
Meski sempat tertekan, dolar masih jauh dari kata runtuh. Dengan dukungan pertumbuhan ekonomi dari kebijakan Trump dan posisi strategis di pasar global, Wells Fargo yakin bahwa greenback akan stabil dan bahkan menguat lagi pada akhir 2025 hingga 2026.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex di Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda untuk mengasah keterampilan trading. Dengan materi edukatif dan platform interaktif, Indtrade siap membantu Anda meraih kesuksesan di dunia forex. Bergabunglah sekarang dan pelajari strategi trading yang terbukti efektif.