
Israel-Qatar Jadi Pemicu Utama Lonjakan Emas Global
Konflik Israel-Qatar kembali menjadi sorotan pasar keuangan. Ketegangan ini mendorong lonjakan permintaan emas sebagai aset safe-haven, memperkuat outlook bullish dari analis ANZ. Mereka menilai harga emas berpotensi menembus $3.800 per ons pada akhir tahun, bahkan mendekati $4.000 pada pertengahan 2026. Momentum ini didorong kombinasi geopolitik, arah kebijakan moneter, dan aliran investasi institusional.
Faktor Fundamental yang Menggerakkan Harga Emas
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada September menjadi katalis penting reli awal.
- Pertumbuhan ETF emas serta pembelian agresif oleh bank sentral menjaga permintaan tinggi.
- Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Qatar, meningkatkan aliran modal ke aset lindung nilai.
Perkembangan Pasar Global Terbaru
Pada 9 September, Israel melancarkan serangan udara di Doha, Qatar, yang menargetkan pimpinan Hamas. Eskalasi ini:
- Mengerek emas ke level tertinggi baru.
- Mendorong harga minyak naik, dengan Brent mendekati $67/barel.
- Menguatkan yen Jepang dan franc Swiss sebagai safe-haven.
- Menekan pasar saham Teluk, termasuk Qatar, Saudi, Dubai, dan Abu Dhabi.
Dampak Geopolitik terhadap Prospek Emas
Faktor | Dampak pada Harga Emas |
---|---|
Konflik Israel-Qatar | Lonjakan permintaan safe-haven → emas naik tajam |
Ekspektasi Fed Rate Cut | Menurunkan biaya peluang memegang emas |
Penguatan ETF & Pembelian Bank Sentral | Dorongan permintaan jangka panjang |
Momentum Bullish Berlanjut | Koreksi harga kemungkinan dangkal |
- Tren bullish emas tetap dominan berkat sinergi geopolitik dan fundamental.
- ANZ memperkirakan emas mencapai $3.800 akhir tahun, menuju $4.000 per ons pertengahan 2026.
Analisis Teknikal XAU/USD
- Harga saat ini: Spot gold di kisaran $3,646.90/oz.
- Resistance utama: $3.700, $3.800, dan $4.000.
- Support utama: $3.600 dan $3.450.
- Strategi jangka pendek: Buy on dips di area $3.600–$3.620, target $3.700–$3.800, stop-loss di bawah $3.450.
- Strategi swing/trend: Target konservatif $3.800, target agresif $4.000, stop-loss mingguan di $3.400–$3.450.
- Manajemen risiko: Batasi risiko 1–2% per posisi.
Fundamental Ekonomi Terkini
- Kebijakan Moneter AS: Potensi rate cut Fed mendukung emas.
- ETF & Bank Sentral: Permintaan tetap kuat dari institusi besar.
- Geopolitik Timur Tengah: Konflik Israel-Qatar memperlebar premi risiko.
- Harga Energi: Minyak naik → risiko inflasi meningkat.
- Safe-Haven Lain: Yen & franc Swiss menguat, saham Teluk terkoreksi.
- Imbal Hasil Riil: Cenderung turun, positif bagi emas.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Emas
Selain konflik geopolitik, harga emas juga dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global. Perubahan kurs dolar AS, volatilitas pasar saham, serta tren inflasi berperan penting dalam menentukan arah pergerakan harga.
Kesimpulan
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Qatar, terbukti sebagai katalis utama reli emas global. Dipadu fundamental kuat seperti ekspektasi Fed dovish, dukungan ETF, dan pembelian bank sentral, tren bullish kian solid. Dengan momentum teknikal yang mendukung, emas berpeluang menembus $3.800 akhir tahun dan bergerak menuju $4.000. Investor disarankan tetap fokus pada strategi buy on dips dengan disiplin manajemen risiko.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex di Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda untuk mengasah keterampilan trading. Dengan materi edukatif dan platform interaktif, Indtrade siap membantu Anda meraih kesuksesan di dunia forex. Bergabunglah sekarang dan pelajari strategi trading yang terbukti efektif.