Harga Emas Bangkit Setelah Sentuh Level Terendah Mingguan, Pasar Menanti Data Ekonomi AS
Jakarta, 30 Mei 2025 – Harga emas global sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari satu minggu sebelum akhirnya menguat kembali pada Kamis pagi. Penguatan ini terjadi di tengah tekanan dari penguatan dolar AS dan sentimen pasar atas putusan pengadilan perdagangan AS yang membatalkan kebijakan tarif “resiprokal” Presiden Donald Trump. Harga emas bangkit dari posisi terendahnya dan mencerminkan pemulihan yang signifikan.
Tekanan Awal dari Dolar AS dan Keputusan Tarif
Pada perdagangan 29 Mei, harga emas spot (Gold Spot/USD) sempat jatuh ke sekitar USD 3.250 per ons. Ini adalah level terendah dalam lebih dari seminggu menurut data TradingView. Namun, rebound terjadi di sesi Asia pagi 30 Mei, dengan harga menyentuh USD 3.316 per ons pada pukul 08:27 WIB. Harga tersebut naik 2% dari posisi terendah sebelumnya.
Keputusan pengadilan perdagangan AS menyatakan bahwa Presiden Trump melampaui kewenangannya dalam menetapkan tarif terhadap negara-negara dengan surplus perdagangan terhadap AS. Dolar AS menguat setelah putusan tersebut karena investor menilai bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan akan meningkat. Dolar yang lebih kuat membuat harga emas bangkit menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional, sehingga menekan permintaan jangka pendek.
Emas Masih Menarik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Meski terjadi tekanan jangka pendek, banyak analis menilai prospek jangka menengah dan panjang untuk emas masih positif. Nicholas Frappell dari ABC Refinery menyatakan bahwa investor tetap optimis terhadap emas karena potensi pelemahan dolar dan tekanan inflasi global.
“Outlook jangka panjang masih bullish. Ada kemungkinan dolar melemah dan inflasi jangka pendek tetap menjadi risiko,” ungkap Frappell.
Fokus Pasar Beralih ke Data Ekonomi AS
Investor kini menantikan rilis data penting dari Amerika Serikat. Data yang ditunggu termasuk Produk Domestik Bruto (PDB) dan Core PCE (Personal Consumption Expenditures). Kedua data ini menjadi acuan dalam menentukan arah suku bunga.
Risalah rapat Federal Reserve pada 6–7 Mei menunjukkan kekhawatiran terhadap potensi stagflasi. Stagflasi terjadi saat inflasi dan pengangguran naik secara bersamaan. Jika itu terjadi, bank sentral akan menghadapi dilema menaikkan atau menurunkan suku bunga, yang akan memengaruhi harga emas.
Pergerakan Logam Lain
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan positif. Harga perak spot naik 0,7% menjadi USD 33,21 per ons. Platinum turun tipis 0,2% menjadi USD 1.073,15 per ons. Sementara itu, palladium naik 0,9% ke USD 971,57 per ons.
Kesimpulan: Harga Emas Bangkit dan Fokus pada Data Ekonomi
Meskipun sempat tertekan oleh penguatan dolar dan ketidakpastian kebijakan perdagangan, harga emas bangkit dengan pemulihan tajam. Fokus pasar kini tertuju pada rilis data ekonomi AS yang akan memberikan petunjuk arah suku bunga. Data tersebut akan menjadi penggerak utama pasar logam mulia dalam waktu dekat.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda dalam mempelajari dan mengasah keterampilan trading. Dengan sumber daya pendidikan yang lengkap dan platform pembelajaran yang interaktif, Indtrade membantu Anda meraih kesuksesan dalam dunia perdagangan forex. Bergabunglah sekarang untuk akses langsung ke panduan praktis dan strategi trading yang terbukti efektif.
