Harga Emas Hari Ini: Anjlok, Pulih di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang

Para pedagang XAU/USD melakukan aksi ambil untung saat imbal hasil obligasi pemerintah AS turun lebih lanjut.
Ancaman tarif Trump terhadap Meksiko dan Kanada memicu ketidakpastian pasar.
Keyakinan Konsumen AS yang lemah serta pemutusan hubungan kerja meningkatkan kekhawatiran akan stagflasi.
Harga emas hari ini merosot selama sesi Amerika Utara saat para pedagang melakukan aksi ambil untung di tengah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Greenback juga melemah saat para pedagang tetap gelisah terhadap kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. XAU/USD diperdagangkan pada $2.905 setelah mencapai level terendah harian di $2.888.

Ketidakpastian terhadap penggunaan tarif oleh Trump sebagai alat negosiasi membuat pedagang menghindari risiko. Pada Senin, Trump mengisyaratkan bahwa tarif pada impor Meksiko dan Kanada akan dimulai minggu depan, meskipun kedua negara telah melakukan upaya untuk memerangi fentanyl dan migrasi ilegal.

Dari segi data, Conference Board (CB) mengungkapkan bahwa Keyakinan Konsumen memburuk. Laporan tersebut menunjukkan pesimisme masyarakat AS akibat kebijakan kontroversial pemerintahan Trump. Selain itu, pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja federal membuat konsumen tetap absen.

Laporan ini serta Sentimen Konsumen University of Michigan (UoM) minggu lalu memicu kekhawatiran terhadap skenario stagflasi di AS.

Minggu ini, agenda ekonomi AS mencakup pidato pejabat Federal Reserve (The Fed), Pesanan Barang Tahan Lama, pembacaan kedua PDB Kuartal 4, serta rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE).

Harga Emas Hari Ini Pulih dari Level Terendah dalam Sepekan

(Tegal, INDTRADE) – Harga emas hari ini mengalami kenaikan pada Rabu (26/02), pulih dari level terendah dalam satu minggu yang dicapai pada sesi perdagangan sebelumnya. Sentimen pasar tertekan akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang menekan selera risiko investor dan meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven.

Harga Emas Hari Ini: Menguat di Tengah Volatilitas Pasar

Harga emas spot naik 0,3% menjadi $2.925,05 per ons pada pukul 00:41 GMT, setelah turun lebih dari 2% pada Selasa. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 0,6% menjadi $2.936,30.

Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif yang berkelanjutan. Pada Selasa, Trump kembali membuka babak baru dalam kebijakan perdagangannya dengan memerintahkan penyelidikan terhadap kemungkinan tarif baru pada impor tembaga. Langkah ini bertujuan meningkatkan produksi domestik logam yang penting bagi kendaraan listrik, perangkat militer, jaringan listrik, dan barang konsumsi lainnya.

Dampak Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Ketidakpastian tarif turut mempengaruhi kepercayaan konsumen AS, yang mengalami penurunan terbesar dalam 3,5 tahun terakhir pada Februari. Sementara itu, ekspektasi inflasi dalam 12 bulan ke depan melonjak tajam.

Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin, menyatakan bahwa sulit bagi The Fed untuk melakukan perubahan kebijakan moneter signifikan di tengah ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung. Inflasi yang lebih tinggi juga dapat memaksa The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.

Ketidakpastian Perdagangan Mendorong Harga Emas ke Rekor Tertinggi

Kekhawatiran perang dagang yang semakin meningkat akibat kebijakan tarif Trump telah mendorong harga emas hari ini mencapai rekor tertinggi di $2.956,15 pada Senin. Ini menunjukkan bahwa investor semakin beralih ke emas sebagai aset perlindungan di tengah gejolak pasar.

Sementara itu, data terbaru dari Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong menunjukkan bahwa total impor emas China melalui Hong Kong pada Januari turun 44,8% dibandingkan Desember, mencapai level terendah sejak April 2022.

Dengan ketidakpastian global yang masih tinggi, pasar emas diperkirakan akan tetap volatil dalam beberapa waktu ke depan.

Intisari Penggerak Pasar Harian

• Keyakinan Konsumen CB di Februari turun ke level terendah delapan bulan dari 104,1 menjadi 98,3. Ini merupakan penurunan tercepat dalam tiga setengah tahun. Ekspektasi inflasi konsumen rata-rata selama 12 bulan melonjak dari 5,2% menjadi 6%.
• Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, menyatakan bahwa ia akan mengambil pendekatan “tunggu dan lihat” sebelum menyesuaikan suku bunga, hingga inflasi menunjukkan penurunan menuju target 2%.
• Pasar uang memprediksi bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan sebesar 58 basis poin (bp), naik dari 40 bp minggu lalu, berdasarkan data Prime Market Terminal.
• Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sepuluh bp menjadi 4,294%, membatasi penurunan harga emas. Imbal hasil riil AS, yang diukur oleh Obligasi Pemerintah AS yang Dilindungi Inflasi (TIPS), turun enam setengah bp menjadi 1,907%.
• Minggu lalu, Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas menjadi $3.100 pada akhir 2025.
• Kontrak berjangka dana pasar uang memprediksi pelonggaran sebesar 50 basis poin oleh The Fed pada tahun 2025.

Prospek Teknis XAU/USD

Harga emas hari ini jatuh pada Selasa, mengalami tekanan jual yang kuat. Namun, para penjual tampaknya belum mampu mendorong XAU/USD untuk ditutup di bawah $2.900. Jika hal itu terjadi, level terendah 14 Februari di $2.877 akan menjadi target berikutnya, diikuti oleh swing low 12 Februari di $2.864. Meski demikian, tren naik tetap utuh selama emas tidak jatuh di bawah $2.800.

Sebaliknya, jika emas menembus level tertinggi tahun berjalan di $2.956, resistance berikutnya akan berada di $3.000.

Dipersembahkan oleh Indtrade

Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda dalam mempelajari dan mengasah keterampilan trading. Dengan sumber daya pendidikan yang lengkap dan platform pembelajaran yang interaktif, Indtrade membantu Anda meraih kesuksesan dalam dunia perdagangan forex. Bergabunglah sekarang untuk akses langsung ke panduan praktis dan strategi trading yang terbukti efektif.