
Harga Emas Mendekati Rekor, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Harga emas mendekati rekor baru pada Rabu (10/9), diperdagangkan stabil di sekitar level $3,620 per ounce. Posisi ini masih berada dekat dengan puncak tertinggi yang dicapai sehari sebelumnya, didorong oleh ekspektasi terkait kebijakan moneter Amerika Serikat serta ketidakpastian global yang kian meningkat.
Harga Emas Mendekati Rekor Akibat Data Tenaga Kerja AS Lemah
Revisi terbaru data nonfarm payrolls menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah jumlah pekerjaan jauh lebih sedikit dibandingkan perkiraan awal dalam setahun terakhir. Tren ini menambah deretan laporan pasar tenaga kerja yang lemah, sehingga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan. Pasar kini memperhitungkan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve mendatang.
Inflasi Jadi Penentu Arah Harga Emas Mendekati Rekor
Selain data tenaga kerja, pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi akhir pekan ini. Angka inflasi akan menjadi petunjuk penting bagi arah kebijakan The Fed ke depan dan berpotensi memicu pergerakan baru pada harga emas .
Risiko Geopolitik Dorong Permintaan Harga Emas Mendekati Rekor
Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump mendorong Uni Eropa untuk memberlakukan tarif hingga 100% terhadap China dan India guna menekan Presiden Rusia Vladimir Putin agar mengakhiri perang di Ukraina. Sementara itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah semakin menambah kekhawatiran global. Kondisi ini kian memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai utama.
Fundamental XAU/USD: Dukungan The Fed dan Dolar AS
Secara fundamental, emas didukung oleh prospek penurunan suku bunga Federal Reserve yang akan menekan imbal hasil obligasi AS. Penurunan yield membuat emas menjadi lebih menarik karena tidak memberikan bunga, namun nilainya cenderung stabil di tengah ketidakpastian.
Selain itu, dolar AS yang cenderung melemah akibat ekspektasi dovish juga memberi ruang bagi harga emas untuk menguat, karena logam mulia menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Ditambah lagi, permintaan emas sebagai safe haven terus meningkat akibat risiko geopolitik dan perlambatan ekonomi global.
Analisis Teknikal XAU/USD
Secara teknikal, tren emas masih menunjukkan momentum bullish kuat setelah menembus area $3,600. Saat ini, support terdekat berada di kisaran $3,580, diikuti oleh support psikologis $3,550. Sementara itu, resistance utama terletak di $3,650, dan jika ditembus, harga berpotensi menguji area $3,700 sebagai target berikutnya.
Indikator RSI di grafik harian menunjukkan kondisi mendekati jenuh beli, yang bisa memicu koreksi jangka pendek. Namun, tren utama masih mendukung kenaikan selama harga bertahan di atas $3,550.
Strategi Trading Emas(XAU/USD)
- Buy on dip: Trader dapat mempertimbangkan posisi beli jika harga terkoreksi ke area support $3,580–$3,550 dengan target kenaikan menuju $3,650.
- Breakout trading: Jika harga berhasil menembus $3,650 secara konsisten, peluang menuju $3,700 semakin terbuka.
- Risk management: Stop loss idealnya ditempatkan di bawah $3,540 untuk mengantisipasi volatilitas tinggi akibat rilis data inflasi.
Prospek Harga Emas ke Depan
Dengan kombinasi pelemahan data ekonomi, kebijakan moneter yang lebih longgar, melemahnya dolar AS, serta ketidakpastian geopolitik, harga emas diperkirakan tetap mendapat dukungan kuat. Namun, investor tetap disarankan untuk mencermati data inflasi AS yang segera dirilis, karena dapat menjadi pemicu arah tren jangka pendek.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex di Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda untuk mengasah keterampilan trading. Dengan materi edukatif dan platform interaktif, Indtrade siap membantu Anda meraih kesuksesan di dunia forex. Bergabunglah sekarang dan pelajari strategi trading yang terbukti efektif.