IMP Tiongkok, Suku Bunga ECB, dan Protes di Israel

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perkembangan penting dalam sektor ekonomi dan geopolitik global telah terjadi. Dari penurunan Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur di Tiongkok hingga komentar tentang suku bunga dari anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), serta protes yang sedang berlangsung di Israel, berikut adalah rangkuman berita terkini.

IMP Manufaktur Tiongkok Menurun, Sektor Non-Manufaktur Sedikit Menguat

Data terbaru dari Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan bahwa IMP Manufaktur turun ke angka 49,1 pada bulan Agustus dari 49,5 di bulan sebelumnya, meleset dari ekspektasi pasar yang juga berada di angka 49,5. Penurunan ini mengindikasikan kontraksi lebih lanjut dalam aktivitas manufaktur, mencerminkan tantangan yang terus dihadapi oleh perekonomian Tiongkok, termasuk permintaan domestik yang lemah dan tekanan eksternal.

Sebaliknya, IMP Non-Manufaktur mengalami sedikit peningkatan, naik ke 50,3 dari 50,2 di bulan Juli, melampaui estimasi 50,0. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, menandakan bahwa sektor jasa di Tiongkok masih mengalami pertumbuhan meskipun tipis. Kenaikan ini memberikan sedikit optimisme bahwa sektor non-manufaktur dapat menjadi penopang pertumbuhan di tengah ketidakpastian yang dihadapi sektor manufaktur.

ECB Pertimbangkan Pemangkasan Suku Bunga, Kata Villeroy

Di Eropa, Francois Villeroy de Galhau, anggota Dewan Gubernur ECB, menyatakan bahwa ada alasan kuat bagi bank sentral untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan pada pertemuan yang dijadwalkan pada bulan September. Komentar Villeroy ini menekankan pentingnya pendekatan yang “adil dan bijaksana” dengan mempertimbangkan data inflasi yang ada, ekspektasi pasar, dan prakiraan ekonomi.

Sementara itu, pasar memprediksi bahwa suku bunga di kawasan euro akan berada di kisaran 2% hingga 2,5% pada tahun depan. Pernyataan ini mencerminkan sikap hati-hati ECB dalam mengelola kebijakan moneter di tengah tantangan ekonomi global yang beragam.

Protes di Israel dan Aksi Mogok Kerja, Tekanan untuk Gencatan Senjata Meningkat

Situasi geopolitik di Timur Tengah juga tengah memanas, dengan protes besar-besaran yang meletus di Israel setelah militer menemukan mayat enam sandera yang diklaim dibunuh oleh Hamas di Gaza. Tekanan terhadap pemerintah Israel meningkat untuk melakukan gencatan senjata dan memprioritaskan pemulangan sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Kelompok buruh terbesar di Israel telah menyerukan aksi mogok besar-besaran, menyatakan bahwa seluruh perekonomian Israel akan dihentikan pada hari Senin sebagai bentuk protes. Konflik yang sedang berlangsung ini juga telah meluas ke wilayah Tepi Barat dan Lebanon, meningkatkan risiko eskalasi konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.

Reaksi Pasar

Ketiga berita ini memiliki dampak langsung terhadap pergerakan pasar global. Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang AUD/USD diperdagangkan di kisaran 0,6767, naik 0,03% pada hari itu. Sementara itu, EUR/USD sedikit menurun, diperdagangkan di 1,1047, turun 0,01%. Harga emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik, juga turun 0,02%, diperdagangkan di $2.502 per ons.

Perkembangan-perkembangan ini menunjukkan betapa eratnya keterkaitan antara dinamika ekonomi dan geopolitik, serta bagaimana sentimen pasar dapat berubah dengan cepat sebagai respons terhadap perubahan kondisi global. Para pelaku pasar dan pengambil kebijakan akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat untuk menavigasi tantangan dan peluang yang muncul.

Dipersembahkan oleh Indtrade

Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda dalam mempelajari dan mengasah keterampilan trading. Dengan sumber daya pendidikan yang lengkap dan platform pembelajaran yang interaktif, Indtrade membantu Anda meraih kesuksesan dalam dunia perdagangan forex. Bergabunglah sekarang untuk akses langsung ke panduan praktis dan strategi trading yang terbukti efektif.