
Indeks Dolar AS Turun di Bawah 97,00 di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Suram dan Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed
Indeks Dolar AS turun ke level 96,70 dalam sesi perdagangan Asia hari Kamis, setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan dan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan Dolar AS yang sudah terlihat sejak awal pekan ini.
Data Tenaga Kerja AS Melemah, Indeks Dolar AS Turun
Pelemahan Indeks Dolar AS terutama dipicu oleh laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang dirilis pada hari Rabu. Dalam laporan tersebut, payrolls sektor swasta AS bulan Juni tercatat turun sebanyak 33.000, menandai penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 95.000, serta lebih buruk dari revisi penurunan bulan Mei menjadi 29.000.
Laporan ini memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja AS mulai melambat secara signifikan, menambah tekanan terhadap USD. Indeks Dolar AS turun sebagai respons terhadap kekhawatiran ini.
Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed Meningkat
Melemahnya data tenaga kerja AS telah memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan awal pekan ini bahwa pihaknya tidak akan mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam pertemuan mendatang. Powell juga menegaskan bahwa kebijakan moneter akan sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk.
Komentar dovish ini, dikombinasikan dengan data ketenagakerjaan yang lemah, memberikan tekanan tambahan terhadap Dolar AS, membuat para pelaku pasar bersiap menghadapi kemungkinan perubahan arah kebijakan The Fed.
Fokus Tertuju pada Laporan Nonfarm Payrolls (NFP)
Semua perhatian kini tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Juni yang dijadwalkan rilis pada hari Kamis. Konsensus pasar memperkirakan penambahan 110.000 lapangan kerja, sementara tingkat pengangguran diperkirakan naik menjadi 4,3%. Pendapatan Rata-Rata Per Jam diperkirakan tetap stabil di 3,9% YoY.
Apabila data ini kembali mengecewakan, tekanan terhadap Indeks Dolar AS diperkirakan akan berlanjut, memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga The Fed. Namun, kejutan positif dalam data NFP bisa menjadi faktor pembatas penurunan lebih lanjut pada USD.
Kesimpulan
Indeks Dolar AS turun di bawah 97,00 sebagai respons terhadap data tenaga kerja AS yang lemah dan meningkatnya kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Pasar kini menantikan data NFP bulan Juni sebagai panduan berikutnya untuk arah pergerakan USD. Penurunan ini mencerminkan sensitivitas pasar terhadap sinyal pelemahan ekonomi.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex di Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda untuk mengasah keterampilan trading. Dengan materi edukatif dan platform interaktif, Indtrade siap membantu Anda meraih kesuksesan di dunia forex. Bergabunglah sekarang dan pelajari strategi trading yang terbukti efektif.