Harga Emas Stabil setelah Risalah FOMC: Analisis dan Faktor Penggerak

Analisis Pergerakan Harga Emas
Harga emas stabil setelah risalah FOMC menunjukkan bahwa The Fed masih mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Januari. XAU/USD saat ini diperdagangkan di sekitar $2.925, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,31%. Oleh karena itu, para pelaku pasar terus mencermati perkembangan kebijakan moneter.
Faktor-Faktor Penggerak Harga Emas
- Risalah Rapat The Fed
Pejabat The Fed menilai risiko inflasi masih menjadi perhatian utama. Selain itu, beberapa peserta rapat menyebutkan bahwa kebijakan perdagangan dan imigrasi yang baru dapat memperlambat proses disinflasi. Lebih lanjut, beberapa indikator ekspektasi inflasi pun menunjukkan peningkatan baru-baru ini. Harga emas stabil setelah risalah FOMC diumumkan, mencerminkan kehati-hatian pasar terhadap kebijakan moneter. - Tarif Baru dari Donald Trump
Sebelumnya, harga emas mencapai rekor tertinggi di $2.946 setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana tarif 25% pada impor mobil, farmasi, dan chip. Akibatnya, keputusan ini memicu kekhawatiran pasar terkait perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Harga emas stabil setelah risalah FOMC memberikan kejelasan tentang kebijakan ekonomi global. - Data Ekonomi AS
Saat ini, para pelaku pasar menantikan rilis klaim tunjangan pengangguran awal serta Indeks Manajer Pembelian (IMP) Pendahuluan S&P Global. Dengan demikian, data ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kondisi ekonomi AS. Harga emas stabil setelah risalah FOMC memperlihatkan bahwa pasar masih menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait ekonomi AS.
Intisari Pergerakan Pasar
- Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun satu setengah basis poin menjadi 4,535%.
- Imbal hasil riil AS, yang berkorelasi terbalik dengan harga emas, turun menjadi 2,072%.
- Data Pembangunan Perumahan AS mencatat penurunan 9,6% dari 1,515 juta menjadi 1,366 juta karena gangguan cuaca.
- Izin Mendirikan Bangunan AS meningkat 0,1% dari 1,482 juta menjadi 1,483 juta.
- Goldman Sachs merevisi target harga emas menjadi $3.100 per ons pada akhir tahun, dengan alasan permintaan bank sentral yang meningkat secara struktural.
- World Gold Council (WGC) melaporkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral naik lebih dari 54% YoY menjadi 333 ton setelah kemenangan Trump.
- Pasar berjangka suku bunga The Fed memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 40 basis poin pada tahun 2025.
Prospek Teknis XAU/USD
Meskipun tren harga emas tetap bullish, emas masih kesulitan menembus level resistance $2.950 dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan sinyal overbought, yang berpotensi memicu koreksi harga. Harga emas stabil setelah risalah FOMC tetap menjadi perhatian utama trader teknikal.
Level Support:
- Swing low 14 Februari di $2.877
- Level terendah harian 12 Februari di $2.864
Level Resistance:
- Level psikologis $2.950
- Target berikutnya di $3.000
Kesimpulan
Harga emas stabil setelah risalah FOMC mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap kebijakan moneter The Fed serta kebijakan perdagangan AS. Oleh sebab itu, dengan faktor fundamental yang mendukung, harga emas tetap stabil dan masih memiliki potensi kenaikan dalam jangka panjang. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap kemungkinan koreksi teknikal dalam waktu dekat.
Dipersembahkan oleh Indtrade
Indtrade, pusat edukasi dan belajar trading forex Tegal, menjadi mitra terpercaya Anda dalam mempelajari dan mengasah keterampilan trading. Dengan sumber daya pendidikan yang lengkap dan platform pembelajaran yang interaktif, Indtrade membantu Anda meraih kesuksesan dalam dunia perdagangan forex. Bergabunglah sekarang untuk akses langsung ke panduan praktis dan strategi trading yang terbukti efektif.